Kamis, 10 Oktober 2013

 DNS


DNS (Domain Name System, bahasa Indonesia: Sistem Penamaan Domain) adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surat elektronik (email) untuk setiap domain.

DNS menyediakan servis yang cukup penting untuk Internet, bilamana perangkat keras komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih memilih untuk menggunakan nama host dan nama domain, contohnya adalah penunjukan sumber universal (URL) dan alamat e-mail. DNS menghubungkan kebutuhan ini.
DNS server merupakan server yang digunakan untuk me-resolve nama-nama sistem ke dalam IP address atau sebaliknya (reverse lookup).


Pengelola dari sistem DNS terdiri dari tiga komponen :

1. DNS resolver, sebuah program klien yang berjalan di komputer pengguna, yang membuat permintaan DNS dari program aplikasi.
2. recursive DNS server, yang melakukan pencarian melalui DNS sebagai tanggapan permintaan dari resolver, dan mengembalikan jawaban kepada para resolver tersebut;
3. authoritative DNS server yang memberikan jawaban terhadap permintaan dari recursor, baik dalam bentuk sebuah jawaban, maupun dalam bentuk delegasi (misalkan: mereferensikan ke authoritative DNS server lainnya).
Sejarah Singkat DNS
Penggunaan nama sebagai pengabstraksi alamat mesin di sebuah jaringan komputer yang lebih dikenal oleh manusia mengalahkan TCP/IP, dan kembali ke zaman ARPAnet. Dahulu, setiap komputer di jaringan komputer menggunakan file HOSTS.TXT dari SRI (sekarang SIR International), yang memetakan sebuah alamat ke sebuah nama (secara teknis, file ini masih ada - sebagian besar sistem operasi modern menggunakannya baik secara baku maupun melalui konfigurasi, dapat melihat Hosts file untuk menyamakan sebuah nama host menjadi sebuah alamat IP sebelum melakukan pencarian via DNS).
Namun, sistem tersebut diatas mewarisi beberapa keterbatasan yang mencolok dari sisi prasyarat, setiap saat sebuah alamat komputer berubah, setiap sistem yang hendak berhubungan dengan komputer tersebut harus melakukan update terhadap file Hosts.
Dengan berkembangnya jaringan komputer, membutuhkan sistem yang bisa dikembangkan: sebuah sistem yang bisa mengganti alamat host hanya di satu tempat, host lain akan mempelajari perubaha tersebut secara dinamis. Inilah DNS.
Paul Mockapetris menemukan DNS di tahun 1983; spesifikasi asli muncul di RFC 882 dan 883. Tahun 1987, penerbitan RFC 1034 dan RFC 1035 membuat update terhadap spesifikasi DNS. Hal ini membuat RFC 882 dan RFC 883 tidak berlaku lagi. Beberapa RFC terkini telah memproposikan beberapa tambahan dari protokol inti DNS.


Cara Kerja DNS Sebagai Berikut:

* Saat kita merequest suatu alamat, misalnya phinguind.com dari host kita, maka host kita akan mengontak name server lokal untuk menanyakan dimanakah phinguind.com berada.
* Name server akan mencari request tersebut di database lokal. Karena tidak ada, maka name server akan mengontak root DNS servernya, siapa yang memegang domain untuk .com
* Domain .com berada pada level TLD (Top level domain), merupakan kode kategori organisasi atau negara misalnya: .com dipakai untuk perusahaan komersial; .edu dipakai untuk perguruan tinggi; .gov dipakai oleh badan pemerintahan. Selain itu untuk membedakan nama yang dipakai oleh suatu negara dengan negara lain digunakan tanda mislanya .id untuk Indonesia atau .au untuk Australia.Root server akan memberitahu IP address dari server DNS dari phinguind.com Kemudian DNS server lokal akan mengontak server DNS yang mengelola phinguind.com Kemudian DNS server tersebut akan memberitahu IP address dari phinguind.com Sehingga host kita merequest phinguind.com dengan IP address tersebut.

Resource Record
Resource Record merupakan record yang terdapat dalam database DNS untuk menerjemahkan IP Address ke nama dan dari Nama ke IP Address.
Ada beberapa resource Record :

1. A Record : berisi nama host dan IP Address, menunjukkan alamat Ipv4. Nama owner akan ekuivalen dengan IP address yang didefinisikan setelah record A.
2. SOA (Start of Authority) Record : siapa yang bertanggung jawab atas suatu zone.
SOA MNAME รข€“ SOA: Start Of Authority SOA MNAME> adalah field yang menunjukkan master server pada puncak/root dari zona authority. Hanya diperbolehkan terdapat satu master server tiap zona authority. Contohnya domain jagoanhosting.com memiliki SOA MNAME ns1.jagoanhosting.com
SOA Serial Number SOA Serial Number adalah field yang menunjukkan serial number dari DNS server. Format yang paling populer dalam penamaan serial number ini adalah yyyymmddss dengan yyyy adalah tahun, mm adalah bulan, dd adalah tanggal, dan ss adalah jumlah perubahan yang dilakukan pada hari itu. Nilai dari field ini harus diubah ketika terjadi perubahan pada zone file.
SOA REFRESH> SOA REFRESH adalah field yang menunjukkan waktu slave server akan merefresh zona dari master server.
SOA RETRY SOA RETRY adalah field yang menunjukkan berapa lama waktu jeda antara percobaan slave server mengkontak master server jika kontak pertama mengalami kegagalan ketika slave master me-refresh cache dari master server.
SOA EXPIRE SOA EXPIRE adalah field yang menunjukkan berapa lama zona-data masih authoritative. Field ini hanya berlaku untuk slave atau secondary server. Ketika nilai ini telah expired, maka slave master akan mengontak master server untuk membaca SOA record pada zona dan merequest AXFR/IFXR jika serial number berubah. Jika slave gagal mengontak master, maka slave akan terus mencoba mengontak master dan masih melayani query hingga waktu SOA EXPIRE habis. Setelah itu slave akan berhenti melayani query hingga kontak ke master server berhasil. RFC 1912 merekomendasikan 1209600 hingga 2419200 (2-4 minggu).SOA MINIMUM TTL SOA MINIMUM TTL adalah nilai default TTL (Time To Live) untuk semua record pada zone file. Field ini dalam satuan detik.

3. NS (Name Server) Record: name server yang bertanggung jawab atas suatu zone

4. CNAME (Canonical Name) Record : nama alias untuk suatu host, dan sebuah record yang menjelaskan primary name untuk owner. Nama ownernya disebutkan dalam alias.

Struktur DNS

Domain Name System merupakan sebuah hirarki pengelompokan domain berdasarkan nama, yang terbagi menjadi beberapa bagian diantaranya:

Root-Level Domain

Domain ditentukan berdasarkan tingkatan kemampuan yang ada di struktur hirarki yang disebut dengan level. Level paling atas di hirarki disebut dengan root domain. Root domain di ekspresikan berdasarkan periode dimana lambang untuk root domain adalah (“.”).

Top-Level Domain

Pada bagian dibawah ini adalah contoh dari top-level domains:

* com Organisasi Komersial
* edu Institusi pendidikan atau universitas
* org Organisasi non-profit
* net Networks (backbone Internet)
* gov Organisasi pemerintah non militer
* mil Organisasi pemerintah militer
* num No telpon
* arpa Reverse DNS
* int Organisasi internasional, seperti NATO
* xx dua-huruf untuk kode negara (id:Indonesia, sg:singapura, au:australia, dll)
Top-level domains dapat berisi second-level domains dan hosts. Pada jaringan Internet top level domain untuk Indoenesia adalah id. Pada saat ini telah ada kesepakatan di antara provider dan pengelola jaringan di Indonesia untuk pengaturan sub-domain di bawah top level domain id. Kesepakatan ini ditujukan untuk mempermudah pengaturan routing dan manajemen jaringan. Kesepakatan tentang sub-domain di bawah top level domain id adalah :

* go.id Sub-domain untuk organisasi pemerintahan, mis LIPI (lipi.go.id), BPPT (bbpt.go.id).
* co.id Sub-domain untuk organisasi komersial, mis LEN (len.co.id), PT.Agung Teknik (atw.co.id).
* ac.id Sub-domain untuk organisasi pendidikan, mis UIN Alauddin (uin-alauddin.ac.id.), UI (ui.ac.id), UGM (ugm.ac.id).
* net.id Sub-domain untuk provider network, mis IndoInternet (indo.net.id), Radnet (radnet.net.id), Idola (idola.net.id).
* or.id Sub-domain untuk organisasi kemasyarakatan, mis WALHI (walhi.or.id).
Penamaan sub-domain di bawah sub-domain di atas diserahkan sepenuhnya kepada pengelola jaringan di domain tersebut. Misalkan UIN Alauddin dapat memilih domain uin-alauddin.ac.id ataupun uinalauddin.ac.id. Yang perlu dipertahankan adalah konsistensi penamaan domain. Sebaiknya domain yang digunakan bersifat permanen, tidak berganti-ganti. Karena pergantian domain akan memerlukan updating pada seluruh jaringan. Perluasan domain (domain expanding) di bawah suatu domain juga diserahkan sepenuhnya kepada pengelola jaringan di masing-masing sub-domain.
Misalkan di domain uin-alauddin.ac.id terdapat beberapa subdomain lagi yang lebih kecil seperti Fakultas Sains dan Teknologi di lingkungan UIN Alauddin digunakan sub domain fst.uin-alauddin.ac.id, di lingkungan jurusan Teknik Informatika digunakan domain tin.fst.uin-alauddin.ac.id.

Second-Level Domains
Second-level domains dapat berisi host dan domain lain, yang disebut dengan subdomain. Untuk contoh: Domain akademik, ac.id terdapat komputer (host) seperti uin-alauddin.ac.id dan subdomain kuliah.uin-alauddin.ac.id. Subdomain kuliah.uin-alauddin.ac.id juga bisa terdapat komputer (host) misalnya jarkom.kuliah.uin-alauddin.ac.id.
   

 Gateway


             Gateway adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan satu jaringan komputer dengan satu atau lebih jaringan komputer yang menggunakan protokol komunikasi yang berbeda sehingga informasi dari satu jaringan computer dapat diberikan kepada jaringan komputer lain yang protokolnya berbeda.

              Istilah gateway merujuk kepada hardware atau software yang menjembatani dua aplikasi atau jaringan yang tidak kompatibel, sehingga data dapat ditransfer antar komputer yang berbeda-beda. Salah satu contoh penggunaan gateway adalah pada email, sehingga pertukaran email dapat dilakukan pada sistem yang berbeda.
             Host yang digunakan untuk mengalihkan lalu lintas jaringan dari satu jaringan ke jaringan lain, juga digunakan untuk melewatkan lalu lintas jaringan dari satu protokol ke protokol lain. Dipergunakan untuk menghubungkan dua jenis jaringan komputer yang arsitekturnya sama sekali berbeda. Jadi gateway lebih kompleks daripada bridge.

            Gateway dapat diaplikasikan antara lain untuk menghubungkan IBM SNA dengan digital DNA, LAN (Local Area Network) dengan WAN (Wide Area Network). Salah satu fungsi poko gateway adalah melakukan protocol converting, agar dua arsitektur jaringan komputer yang berbeda dapat berkomunikasi.
            Gateway juga bisa diartikan sebagai komputer yang memiliki minimal 2 buah network interface untuk menghubungkan 2 buah jaringan atau lebih. Di Internet suatu alamat bisa ditempuh lewat gateway-gateway yang memberikan jalan/rute ke arah mana yang harus dilalui supaya paket data sampai ke tujuan. Kebanyakan gateway menjalankan routing daemon (program yang meng-update secara dinamis tabel routing). Karena itu gateway juga biasanya berfungsi sebagai router.
Gateway/router bisa berbentuk Router box seperti yang di produksi Cisco, 3COM, dll atau bisa juga berupa komputer yang menjalankan Network Operating System plus routing daemon. Misalkan PC yang dipasang Unix FreeBSD dan menjalankan program Routed atau Gated. Namun dalam pemakaian Natd, routing daemon tidak perlu dijalankan, jadi cukup dipasang gateway saja.



Cara Setting IP Address Dalam Komputer Jaringan Gateway
Cara Setting Mikrotik RouterOS PPPoE Client Sebagai Gateway Telkom Speedy. Dengan jaringan komputer yang baik tentu jaringan internet pasti lebih kenceng. Setup modem adsl anda sebagai bridge protocol mode.
Settingnya dapat anda temukan dari manual masing-masing modem Biasanya setting bridging protocol pada beberapa modem, ada pada menu Advance setup > WAN. Kemudian lakukan save/reboot.
Selesai setting modem sebagai bridging (password dan user ID tidak tersimpan dimodem). Bagi yang ingin mengganti IP address default modem bisa di konfigurasi terlebih dahulu melalui PC client.
Caranya : Masuk ke ke modem melalui browser dan masuk ke menu (biasanya) Advance Setup > LAN IP Address Contoh 192.168.1.1 lakukan save/reboot. (sekarang IP modemnya adalah 192.168.1.1) Kemudian lakukan pengubahan IP juga pada komputer client (tempat anda melakukan setup modem) menjadi (misalnya) 192.168.1.2 selesai.
Buka browser dan coba ketik IP modem (192.168.1.1 ). Berhasil?
Kita lanjut ke CPU Mikrotik RouterOS nya. Tentukan IP Address masing-masing LAN card anda. (dibutuhkan minimal 2 LAN Card pada komputer yang akan dipasangi mikrotik) Card LAN yang akan ke modem 192.168.1.2 (PUBLIK) Card LAN yang akan dimasukkan ke hub/switch untuk jaringan lokal 192.168.10.254 (LAN). Semua perintah yang kita ketikkan disini berbasis text (text mode) dan dilakukan di mesin mikrotiknya Agar tidak bingung, Lakukan perintah untuk memberi nama masing2 Card Ethernet tadi. Memberi nama pada masing2 Card Jaringan
>interface ethernet set ether1 name=PUBLIK

>interface ethernet set ether2 name=LAN
Setting IP Address untuk masing2 Card Lan tadi
/ip address add address=192.168.1.2/24 interface=PUBLIK
/ip address add address=192.168.10.254/24 interface=LAN
Memasukkan entry PPPoE Client. Perintah ini sudah bisa dilakukan lewat klien dan menggunakan Winbox/ gui)
/interface pppoe-client add name=pppoe-user-telkom user=telkom password=123@telkom interface=PUBLIK service-name=Internet disabled=no
(username dan password cuman perumpamaan)
Gateway — Routingnya dan masquerading
/ip route add gateway= 125.167.122.1 (IP Gateway Telkom bukan IP yang static kita) IP gateway diatas belum tentu sama, lihat terlebih dahulu ip pppoe client anda.
Jika anda belum yakin 100% ip client anda dan gateway nya, lakukan login dan dialing melalui modem anda terlebih dahulu bukan pada mode bridging seperti diatas.
Pada menu Device Info akan tampil informasi Default Gateway dan IP client pppoe anda.
Selanjutnya Masquerading, untuk penerusan perintah dari routing yang diteruskan ke NAT Firewall mikrotik untuk proses routing ke semua client yang terkoneksi.
/ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade out-interface=internet Setting DNS dengan perintah di terminal winbox.
/ip dns set primary-dns=202.134.1.10
/ip dns set primary-dns=203.130.206.250
/ip dns allow-remote-request=yes Selesai..
tahap routing sudah terlaksanakan. Coba lakukan ping ke mikrotik dan gateway nya.
Jika anda ingin sharing ke komputer client jangan lupa masukkan ip gateway pada settingan Network Connection (windows) sesuai dengan IP LAN (192.168.10.254) pada mikrotik anda.
Banyak sekali settingan mikrotik yang dapat anda pelajari dari berbagai sumber.
Jika terkesan terlalu rumit dengan sistem pengetikan anda bisa melakukannya dengan winbox mode, setiap tutorial yang anda butuhkan pun dapat anda copy dan paste ke winbox nya mikrotik.
Setting Web Proxy Transparant /ip web-proxy set enabled=yes port=8080 hostname=dipanegara.
proxy transpa rent-proxy=yes
/ip firewall nat add in-interface=lokal dst-port=80 protocol=tcp action=redirect to-ports=8080 chain=dstnat dst-address=!192.168.10.254/24 (portnyas bisa kita tentukan sendiri misalnya 3128 dll)
Jangan lupa untuk menset IP gateway client anda ke 192.168.10.254 agar terkoneksi ke server mikrotik
Demikian tutorial singkat jaringan komputer mikrotik sebagai gateway koneksi ke speedy dgn metode Bridging.
JIka terjadi masalah, biasanya ada pada setting gateway, untuk itu bisa dicoba menambahkan perintah pada :
/interface pppoe-client add name=pppoe-user-telkom user=telkom password=123@telkom.net interface=public service-name=internet disabled=no add-default-route=yes
Dengan cara setting jaringan komputer gateway speedy diatas bisa mempercepat kecepatan download kita.
Gateway juga bisa diartikan sebagai komputer yang memiliki minimal 2 buah network interface untuk menghubungkan 2 buah jaringan atau lebih. Di Internet suatu alamat bisa ditempuh lewat gateway-gateway yang memberikan jalan/rute ke arah mana yang harus dilalui supaya paket data sampai ke tujuan. Kebanyakan gateway menjalankan routing daemon (program yang meng-update secara dinamis tabel routing). Karena itu gateway juga biasanya berfungsi sebagai router.
Gateway/router bisa berbentuk Router box seperti yang di produksi Cisco, 3COM, dll atau bisa juga berupa komputer yang menjalankan Network Operating System plus routing daemon. Misalkan PC yang dipasang Unix FreeBSD dan menjalankan program Routed atau Gated. Namun dalam pemakaian Natd, routing daemon tidak perlu dijalankan, jadi cukup dipasang gateway saja.
Karena gateway/router mengatur lalu lintas paket data antar jaringan, maka di dalamnya bisa dipasangi mekanisme pembatasan atau pengamanan (filtering) paket-paket data. Mekanisme ini disebut Firewall.

Cara setting DNS Server dalam komputer jaringan
Gateway adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan satu jaringan komputer dengan satu atau lebih jaringan komputer yang menggunakan protokol komunikasi yang berbeda sehingga informasi dari satu jaringan computer dapat diberikan kepada jaringan komputer lain yang protokolnya berbeda. Definisi tersebut adalah definisi gateway yang utama.
Seiring dengan merebaknya internet, definisi gateway seringkali bergeser. Tidak jarang pula pemula menyamakan “gateway” dengan “router” yang sebetulnya tidak benar.
Kadangkala, kata “gateway” digunakan untuk mendeskripkan perangkat yang menghubungkan jaringan komputer besar dengan jaringan komputer besar lainnya. Hal ini muncul karena seringkali perbedaan protokol komunikasi dalam jaringan komputer hanya terjadi di tingkat jaringan komputer yang besar.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
MENGGUNAKAN GATEWAY PADA JARINGAN KOMPUTER
A. KEUNTUNGAN
1. Resource Sharing, dapat menggunakan sumberdaya yang ada secara bersamasama. Misal seorang pengguna yang berada 100 km jauhnya dari suatu data, tidak mendapatkan kesulitan dalam menggunakan data tersebut, seolah-olah data tersebut berada didekatnya. Hal ini sering diartikan bahwa jaringan komputer mangatasi masalah jarak.
2. Reliabilitas tinggi, dengan jaringan komputer kita akan mendapatkan reliabilitas yang tinggi dengan memiliki sumber-sumber alternatif persediaan. Misalnya, semua file dapat disimpan atau dicopy ke dua, tiga atu lebih komputer yang terkoneksi kejaringan. Sehingga bila salah satu mesin rusak, maka salinan dimesin yang lain bisa digunakan.
3. Menghemat uang, Komputer berukutan kecil mempunyai rasio harga/kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan komputer yang besar. Komputer besar seperti mainframe memiliki kecapatan kira-kira sepuluh kali lipat kecepatan komputer kecil/pribadi. Akan tetap, harga mainframe seribu kali lebih mahal dari komputer pribadi. Ketidakseimbangan rasio harga/kinerja dan kecepatan inilah membuat para perancang sistem untuk membangun sistem yang terdiri dari komputer-komputer pribadi.
4. Hardware sharing, Bagi pakai hardware secara bersama-sama. Dengan adanya
fasilitas jaringan kemudian menggunakan alat yang bernama printer server. maka sebuah printer laser berwarna yang mahal sekali harganya dapat dipakai secara bersama-sama oleh 10 orang pegawai. Begitu pula halnya dengan scanner, Plotter, dan alat-alat lainnya.
5. Keamanan dan pengaturan data, komputer dalam sebuah lingkungan bisnis, dengan adanya jaringan tersebut memungkinkan seorang administrator untuk mengorganisasi data-data kantor yang paling penting. Dari pada setiap departemen menjadi terpisah-pisah dan data-datanya tercecer dimana-mana. Data penting tersebut dapat di manage dalam sebuah server back end untuk kemudian di replikasi atau dibackup sesuai kebijakan perusahaan. Begitu pula seorang admin akan dapat mengontrol data-data penting tersebut agar dapat diakses atau di edit oleh orang-orang yang berhak saja.
6. Ke-stabilan dan Peningkatan performa komputasi, Dalam kondisi tertentu, sebuah jaringan dapat digunakan untuk meningkatkan performa keseluruhan dari aplikasi bisnis, dengan cara penugasan komputasi yang di distribusikan kepada beberapa komputer yang ada dalam jaringan.
B. KERUGIAN
1. Biaya yang tinggi kemudian semakin tinggi lagi. pembangunan jaringan meliputi berbagai aspek: pembelian hardware, software, biaya untuk konsultasi perencanaan jaringan, kemudian biaya untuk jasa pembangunan jaringan itu sendiri. Infestasi yang tinggi ini tentunya untuk perusahaan yang besar dengan kebutuhan akan jaringan yang tinggi. Sedangkan untuk pengguna rumahan biaya ini relatif kecil dan dapat ditekan. Tetapi dari awal juga network harus dirancang sedemikian rupa sehingga tidak ada biaya overhead yang semakin membengkak karena misi untuk pemenuhan kebutuhan akan jaringan komputer ini.
2. Manajemen Perangkat keras Dan Administrasi sistem : Di suatu organisasi perusahaan yang telah memiliki sistem, administrasi ini dirasakan merupakan hal yang kecil, paling tidak apabila dibandingkan dengan besarnya biaya pekerjaan dan biaya yang dikeluarkan pada tahap implementasi. Akan tetapi hal ini merupakan tahapan yang paling penting. Karena Kesalahan pada point ini dapat mengakibatkan peninjauan ulang bahkan konstruksi ulang jaringan. Manajemen pemeliharaan ini bersifat berkelanjutan dan memerlukan seorang IT profesional, yang telah mengerti benar akan tugasnya. Atau paling tidak telah mengikuti training dan pelatihan jaringan yang bersifat khusus untuk kebutuhan kantornya.
3. Sharing file yang tidak diinginkan : With the good comes the bad, ini selalu merupakan hal yang umum berlaku (ambigu), kemudahan sharing file dalam jaringan yang ditujukan untuk dipakai oleh orang-orang tertentu, seringkali mengakibatkan bocornya sharing folder dan dapat dibaca pula oleh orang lain yang tidak berhak. Hal ini akan selalu terjadi apabila tidak diatur oleh administrator jaringan.
4. Aplikasi virus dan metode hacking : hal-hal ini selalu menjadi momok yang menakutkan bagi semua orang, mengakibatkan network down dan berhentinya pekerjaan. Permasalahan ini bersifat klasik karena system yang direncanakan secara tidak baik. Masalah ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam bab keamanan jaringan.

Subnet Mask



               Subnet mask adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar.
RFC 950 mendefinisikan penggunaan sebuah subnet mask yang disebut juga sebagai sebuah address mask sebagai sebuah nilai 32-bit yang digunakan untuk membedakan network identifier dari host identifier di dalam sebuah alamat IP. Bit-bit subnet mask yang didefinisikan, adalah sebagai berikut:
1.Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh network identifier diset ke nilai 1.
    2.Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh host identifier diset ke nilai 0.
            Setiap host di dalam sebuah jaringan yang menggunakan TCP/IP membutuhkan sebuah subnet mask meskipun berada di dalam sebuah jaringan dengan satu segmen saja. Entah itu subnet mask default (yang digunakan ketika memakai network identifier berbasis kelas) ataupun subnet mask yang dikustomisasi (yang digunakan ketika membuat sebuah subnet atau supernet) harus dikonfigurasikan di dalam setiap node TCP/IP.

Untuk mengkonversi angka biner subnet mask menjadi bentuk dotted decimal, lakukan langkah-langkah berikut :
        1.  Pecah-pecahlah bit-bit subnet mask menjadi bentuk 4 buat octet (8-bit):          11111111.11111111.11110000.00000000
       2.Tuliskan desimal 255 intuk setiap octet yang semua bit-nya bernilai 1, tuliskan angka 0 untuk setiap octet yang semua bit-nya bernilai 0.
        3. Konversikan octet yang bit-bitnya campuran 0 dan 1
Tulisakan ulang dalam bentuk dotted decimal 255.255.240.0
Beberapa alasan membangun subnetting ialah sebagai berikut:
      1. Mereduksi Tarif Jaringan Alasan dasar menggunakan subnetting yaitu untuk mereduksi ukuran  broadcast domain. Broadcast secara berkesinambungan dikirim ke semua hoat yang ada di jaringan dan sub jaringan. Saat tarfik broadcast mulai mengasumsi langkah subnetting untuk mereduksi ukuran broadcast domain tersebut.
     2. Mengoptimasi Performansi Jaringan  sebagai hasil dari reduksi jaringan, maka otomatis akan diperoleh permormansi jaringan lebih baik.
       3. Memudahkan manajemen dengan membagi-bagi jaringan diharapkan akan memudahkan administrator dalam mengatur jaringan terutama untuk keperluan identifikasi.
       4. Mengefektifkan jaringan yang dibatasi area geografis yang luas sebuah jaringan tunggal dan besar yang dibatasi oleh area geografis yang luas dapat menimbulkan berbagai masalah, terutama dari sisi kecepatan. Dengan mengkoneksikan multi jaringan yang lebih kecil maka diharapkan dapat membuat sistem lebih efisien.



           Hal pertama yang harus diketahui untuk melakukan subnetting adalah mengingat nilai dari bit-bit Subner Mask. Nilsi ini yang akan dijadikan panduan untuk proses subnetting. Berikut adalah tabel bit-bit Subnet Mask
Tabel 1. Bit bit Subnet Mask
Ket: Bit 1 pada subnet mask berarti mengaktifkan masking (on), sedangkan bit 0 tidak aktif (off). Bit-bit dari IP Address yang “ditutupi” oleh bit-bit subnet mask yang aktif dan bersesuaian akan diinterpretasikan sebagai bit network
Dengan demikian, kemungkinan-kemungkinan subnet yang tersedia sebagai berikut:
Tabel 2. Nilai-nilai subnet mask yang mungkin untuk subnetting
MISALKAN :
IP address : 192.168.0.150/27
Subnet mask dalam desimal : 255.255.255.0
Subnet mask dalam biner : 11111111.11111111.11111111.00000000
Menentukan jumlah host persubnet rumus yang digunakan yaitu 2h-2, dimana nilai h didapatkan dari 32 bit – (bit yang ditentukan). Seperti perhitungan bit dibawah ini, bit yang ditentukan yaitu 27, jadi
11111111.11111111.11111111.11111111 (32 bit)
11111111.11111111.11111111.11100000 (27 bit) –
00000000.00000000.00000000.000111111(5 bit)
Untuk jumlah host persubnet jadi 25 – 2 = 30 host persubnet
Jadi host yang diperlukan persubnet yaitu 30 host. Untuk menentukan IP network, IP host mana persubnet dan IP broadcast, bisa terlihat pada tabel di
Dari penjelasan perhitungan di atas dapat disimpulkan untuk IP 192.168.0.150/27 :
Subnet ke-       : 4
IP Network     : 192.168.0.128
IP Host Awal  : 192.168.0.129
IP Host Akhir : 192.168.0.158
IP Broadcast   : 192.168.0.159
Jadi IP  network ny adalah 192.168.0.131, IP broadcast = 192.168.0.163,IP host dimulai dari 192.168.0.132 – 192.168.0.162. jadi memiliki subnet 192.168.0.150 termasuk ke dalam Subnet 5.
Pada settingan network konfigurasi di komputer terlihat tiga parameter yaitu ip address, subnet mask dan default gateway. Saat mengisi IP address address secara statik maupun DHCP tiga parameter ini selalu tertera, IP address dan subnet mask adalah dua parameter yang wajib diisi. Ketiga parameter ini berlaku pada semua jenis OS yang menggunakan protocol TCP/IP, bagi yang menggunakan protocol non TCP/IP kondisinya berbeda. Baiklah, saya tidak sedang ingin membahas protocol non TCP/IP, tapi akan membahas tentang peran dan fungsi dari salah satu parameter dalam TCP/IP system, yaitu subnet mask.
Subnet mask adalah bagian dari Internet Protocol atau IP, IP yang notabene adalah protocol dari network layer. Kehadiran dan peran subnet mask terhadap konfigurasi IP address bukan sekedar aksesoris pelengkap tapi perannya sangatlah vital, ada empat peran dan fungsi utama dari subnet mask.


Berikut ini adalah bahasan tentang peran dan fungsi dari subnet mask.

1.    Menentukan Network ID dari sebuah alamat IP.
Network ID atau network address digunakan dalam computer networking  untuk mengidentifikasi segmen dari sebuah jaringan LAN. Komputer-komputer bisa berkomunikasi dengan menggunakan IP address jika network ID nya sama. Jika network IDnya berbeda maka berarti segmentnya berbeda juga maka untuk bisa berkomunikasi dibutuhkan alat yang namanya router.

Sebuah IP address  172.16.10.1 dengan subnet mask  255.255.0.0 memiliki network id 172.16.0.0.
Bandingkan dengan IP address 172.16.10.2, subnet mask 255.255.255.0, berapa network ID-nya ? Perhatikan subnet mask-nya berbeda dengan IP 172.16.10.1. Subnet mask yang beda membuat Network IDnya berbeda juga, jadi untuk ip 172.16.10.2 Network ID nya  adalah 172.16.10.0. Karena berbeda network ID maka kedua IP tersebut tidak bisa saling terkoneksi tanpa perantaraan sebuah router.

Dari mana hitung-hitungannya network ID? Silahkan pelajari tentang subnetting.

2.    Menentukan broadcast ID atau broadcast network dari sebuah alamat IP.
Broadcast network adalah sebuah  IP address yang fungsinya untuk mengirimkan packet data ke semua alamat IP dalam satu segment yang sama. Sebuah IP address  172.16.10.1 dengan subnet mask  255.255.0.0 memiliki broadcast ID  172.16.255.255.
Bandingkan dengan IP address 172.16.10.2, subnet mask 255.255.255.0. Perhatikan subnet mask-nya berbeda dengan IP 172.16.10.1, IP address 172.16.10.2 memiliki broadcast ID  172.16.10.255.
.Subnet mask yang beda membuat broadcast IDnya  berbeda juga.

3.    Menentukan segment sebuah alamat IP dengan alamat IP yang lain.
Seperti pada point 1, dengan mengetahui Network ID atau network address maka segment dari IP address bisa diketahui.

4.    Menentukan berapa jumlah alamat IP yang boleh dipakai dalam sebuah segment LAN.
Subnet mask berfungsi untuk menentukan jumlah IP address yang boleh dipakai atau tersedia dalam satu segment IP. IP address 192.168.1.1, dengan subnet mask 255.255.255.0 berarti jumlah IP address yang boleh dipakai adalah sebanyak 254 IP address. Sedangkan segment IP address 192.168.1.1 dengan subnet mask 255.255.255.128 berarti IP address yang tersedia adalah sebanyak 126 IP address.

Cara Menghitung subnet Mask
Subnet mask adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar.
RFC 950 mendefinisikan penggunaan sebuah subnet mask yang disebut juga sebagai sebuah address mask sebagai sebuah nilai 32-bit yang digunakan untuk membedakan network identifier dari host identifier di dalam sebuah alamat IP. Bit-bit subnet mask yang didefinisikan, adalah sebagai berikut:
•    Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh network identifier diset ke nilai 1.
•    Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh host identifier diset ke nilai 0.
Setiap host di dalam sebuah jaringan yang menggunakan TCP/IP membutuhkan sebuah subnet mask meskipun berada di dalam sebuah jaringan dengan satu segmen saja. Entah itu subnet mask default (yang digunakan ketika memakai network identifier berbasis kelas) ataupun subnet mask yang dikustomisasi (yang digunakan ketika membuat sebuah subnet atau supernet) harus dikonfigurasikan di dalam setiap node TCP/IP.
Misalkan anda memiliki IP adress 192.168.10.0 dan Subnet mask 255.255.255.128
Ubah angka 128 ke bilangan biner dengan cara sebagai berikut
128 : 2 = 64 sisa 0
64  : 2 = 32 sisa 0
32  : 2 = 16 sisa 0
16  : 2 =  8 sisa 0
8   : 2 =  4 sisa 0
4   : 2 =  2 sisa 0
2   : 2 =  1 Sisa 0
Hasil akhir 1 tidak dapat dibagi menjadi 1
hasil bilangan binernya adalah 10000000
Banyaknya subnet yang tersedia dari rumus 2^x
X adalah jumlah dari angka 1, karena berdasarkan angka binner yang ada jumlah 1=1
maka 2^1 = 2 maka jumlah subnet maksnya adalah 2
Nah sekarang kita harus tau bila tersedia hanya 2 subnet maks maka kita harus mencari berapa subnet maks tersebut?
Dari Subnet maks yang terbesar adalah 256 maka dihasilkan 256 – 128 = 128.
Maka subnet masknya adalah 0 dan 128
Contoh lain, bila ditetapkan subnet masknya 255.255.255.192
Jumlah subnet maks dapt dihitung
192 : 2 = 96 sisa 0
96  : 2 = 48 sisa 0
48  : 2 = 24 sisa 0
24  : 2 = 12 sisa 0
12  : 2 =  6 sisa 0
6    : 2 =  3 sisa 0
3    : 2 =  1 sisa 1
maka bilangan binnernya adalah 11000000
karena angka 1 ada 2 maka 2^2 = 4
Dan subnet yang dapat digunakan adalah 256 – 192 = 64, maka Subnetnya adalah 0, 64, 128, 192 artinya subnetnya adalah
255.255.255.0
255.255.255.64
255.255.255.128
255.255.255.192
Jumlah Host per Subnet = 2^y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 2^6 – 2 = 62 host
Contoh Soal Perhitungan Subnetting
Soal –soal perhitungan subnetting biasanya berkisar di empat masalah yaitu: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet dan Alamat Host-Broadcast.

Contoh Soal:
Subnetting apa yang terjadi pada IP Address kelas C 192.168.1.0/27?

Jawab:
Subnet mask dari 192.168.1.0/27 adalah 11111111.1111111.11111111.11100000  atau 255.255.255.224, maka:
1.    Jumlah Subnet,

Jumlah subnet dapat dicari dengan 2 pangkat x, dimana x adalah banyaknya angka 1 pada oktet 4, dalam perhitungan subnet mask diatas ada 3, sehingga Jumlah subnet mask adalah 2 pangkat 3 sama dengan 8 buah subnet
2.    Jumlah Host,

Jumlah host pada tiap subnet dapat dicari dengan 2 pangkat y, dimana y adalah banyaknya angka 0 pada oktet 4, dalam perhitungan diatas ada 5, sehingga Jumlah Host tiap subnetnya adalah 2 pangkat 5 sama dengan 30 host tiap subnet.
3.    Blok Subnet,
Untuk mencari dapat dicari dengan dengan cara 256-224 (dimana 224 adalah nilai oktet 4) sama dengan 32. Untuk mencari subnet yang lain hasil ini dikali 2=64, dikali 3=96, dikali 4=128, dikali 5=160, dikali 6=192, dikali 7=224 dikali 8=256. Sehingga blok subnet yang valid adalah 0 (pasti ada), 32,64,96,128,160,192, dan 224.
Memang saya tidak membahas tentang subnetting namun keterkaitannya begitu besar dengan subnet mask. Fungsi sebuah ip address tidak bisa dinyatakan tanpa subnet mask. Karena dengan subnet mask informasi seperti segment IP, jumlah host tiap segment dan broadcast ID, bisa diketahui.

INTERNET PROTOCOL VERSION 4

IP Address


Pengertian IP Address Adalah sebuah alamat sebuah host yang terhubung dalam jaringan internet. bisa juga dalam jaringan Local Area Network (LAN). IP Address ada dua macam yaitu IP versi 4 (IPv4) dan IP versi 6 (IPv6). . Jadi apa saja yang bisa punya IP address? Bisa komputer, bisa printer, bisa modem, bisa router, dsb. Tapi yang akan saya bicarakan ke depan kita fokus di komputer aja ya dalam hal ini network adapter atau Ethernet card.
•    IP versi 4 (IPv4) yang terdiri dari 32-bit dan bisa menampung lebih dari 4.294.967.296 host di seluruh dunia, contoh nya yaitu 172.146.80.100, jika host di seluruh dunia melebihi angka 4.294.967.296 maka dibuatlah IPv6.
•    IP versi 6 (IPv6) yang terdiri dari 128-bit, IP ini 4x dari IPv4, tetapi jumlah host yang bisa ditampung bukan 4x dari 4.294.967.296, melainkan 4.294.967.296 pangkat 4, jadi hasilnya 340.282.366.920.938.463.463.374.607.431.768.211.456

IP Merupakan Protokol pada network layer yang memiliki sifat dan perananan sebagai Connectionless, yakni setiap paket data yang dikirimkan pada suatu saat akan melalui rute secara independen. Paket IP atau datagram akan melalui rute yang ditentukan oleh setiap router yang dilewati oleh datagram tersebut. Hal ini memungkinkan keseluruhan datagram sampai di lokasi tujuan dalam urutan yang berbeda karena menempuh rute yang berbeda pula.
Unreliable atau ketidak handalan Adalah Protokol IP tidak menjamin datagram yang dikirim pasti sampai ke tempat tujuan. Ia hanya akan melakukan best effort delivery yakni melakukan usaha sebaik-baiknya agar paket yang dikirim tersebut sampai ke tujuan.
Suatu datagram bisa saja tidak sampai dengan selamat ke tujuan karena beberapa hal berikut:
•    Adanya bit error pada saat pentransmisian datagram pada suatu medium
•    Router yang dilewati mendiscard datagram,
•    karena terjadinya kongesti dan kekurangan ruang memori buffer
•    Putusnya rute ke tujuan,
•    untuk sementara waktu akibat adanya router yang down
•    Terjadinya kekacauan routing,
•    sehingga datagram mengalami looping
IP juga didesain untuk dapat melewati berbagai media komunikasi yang memiliki karakteristik dan kecepatan yang berbeda-beda. Pada jaringan Ethernet, panjang satu datagram akan lebih besar dari panjang datagram pada jaringan publik yang menggunakan media jaringan telepon, atau pada jaringan wireless. Perbedaan ini semata-mata untuk mencapai throughput yang baik pada setiap media.
Pada umumnya, semakin cepat kemampuan transfer data pada media tersebut, semakin besar panjang datagram maksimum yang digunakan. Akibat dari perbedaan ini, datagram IP dapat mengalami fragmentasi ketika berpindah dari media kecepatan tinggi ke kecepatan rendah misalnya dari LAN Ethernet 10 Mbps ke leased line menggunakan Point-to-Point Protocol dengan kecepatan 64 kbps.
Pada router/host penerima, datagram yang ter-fragmen ini harus disatukan kembali sebelum diteruskan ke router berikutnya, atau ke lapisan transport pada host tujuan. Hal ini menambah waktu pemrosesan pada router dan menyebabkan delay. Seluruh sifat yang diuraikan pada di atas adalah akibat adanya sisi efisiensi protokol yang dikorbankan sebagai konsekuensi dari keunggulan protokol IP.
Keunggulan ini berupa kemampuan menggabungkan berbagai media komunikasi dengan karakteristik yang berbeda-beda, fleksibel dengan perkembangan jaringan, dapat merubah routing secara otomatis jika suatu rute mengalami kegagalan, dsb. Misalnya, untuk dapat merubah routing secara dinamis, dipilih mekanisme routing yang ditentukan oleh kondisi jaringan
Dan elemen-elemen jaringan router. Selain itu, proses routing juga harus dilakukan untuk setiap datagram, tidak hanya pada permulaan hubungan. Marilah kita perhatikan struktur header dari protokol IP beserta fungsinya masing-masing. Setiap protokol memiliki bit-bit ekstra diluar informasi/data yang dibawanya.
Selain informasi, Bit Bit ini juga berfungsi sebagai alat kontrol. Dari sisi efisiensi, semakin besar jumlah bit ekstra ini, maka semakin kecil efisiensi komunikasi yang berjalan. Sebaliknya semakin kecil jumlah bit ekstra ini, semakin tinggi efisiensi komunikasi yang berjalan.
Disinilah dilakukan trade-off antara keandalan datagram dan efisiensi. Sebagai contoh, agar datagram IP dapat menemukan tujuannya, diperlukan informasi tambahan yang harus dicantumkan pada header ini.
Setiap paket IP membawa data yang terbagi dalam beberapa bagian Yaitu  :
•    Version Adalah versi dari protokol IP yang dipakai.
•    Header Length berisi panjang dari header paket IP dalam hitungan 32 bit word.
•    Type of Service berisi kualitas service yang dapat mempengaruhi cara penanganan paket IP.
•    Total length Of Datagram adalah panjang IP datagram total dalam ukuran byte.
•    Identification, Flags, dan Fragment Offset berisikan data yang berhubungan fragmentasi paket.
•    Time to Live berisi jumlah router/hop maksimal yang dilewati paket IP (datagram). Nilai maksimum field ini adalah 255. Setiap kali paket IP lewat satu router, isi dari field ini dikurangi satu. Jika TTL telah habis dan paket tetap belum sampai ke tujuan, paket ini akan dibuang dan router terakhir akan mengirimkan paket ICMP time exceeded. Hal ini dilakukan untuk mencegah paket IP terus menerus berada dalam network.
Protocol mengandung angka yang mengidentifikasikan protokol layer atas pengguna isi data dari paket IP ini. Header Checksum berisi nilai checksum yang dihitung dari jumlah seluruh field dari header paket IP. Sebelum dikirimkan, protokol IP terlebih dahulu menghitung checksum dari header paket IP tersebut untuk nantinya dihitung kembali di sisi penerima. Jika terjadi perbedaan, maka paket ini dianggap rusak dan dibuang.
Source Address dan Destination Address isi dari masing-masing field ini cukup jelas, yakni alamat pengirim dan alamat penerima dari datagram. Masing-masing field terdiri dari 32 bit, sesuai panjang IP Address yang digunakan dalam Internet. Destination address merupakan field yang akan dibaca oleh setiap router untuk menentukan kemana paket IP tersebut akan diteruskan untuk mencapai destination address tersebut.
Organisasi yang mengatur alokasi IP address adalah IANA ( Internet Assigned Number Authority ), sehingga IANA lah yang mengatur penetapan parameter protokol internet negara-negara di dunia.


Kelas IP Address

KELAS A , pada kelas A 8 bit pertama adalah network Id, dan 24 bit selanjutnya adalah host Id, kelas A meiliki network Id dari 0 sampai 127.

KELAS B , pada kelas B 16 bit pertama adalah network Id, dan 16 bit selanjutnya adalah host Id, kelas B memiliki network id dari 128 sampai 191

KELAS C, pada kelas C 24 bit pertama adalah network Id, dan 8 bit selanjutnya adalah host Id, kelas C memiliki network id dari 192 sampai 223

KELAS D, IP kelas D digunakan untuk multicasting, yaitu penggunaan aplikasi secara bersama-sama oleh beberapa komputer, dan IP yang bisa digunakan adalah 224.0.0.0 – 239.255.255.255

KELAS E,  memiliki range dari 240.0.0.0 – 254.255.255.255, IP ini digunakan untuk eksperimen yang dipersiapkan untuk penggunaan IP address di masa yang akan datang
IP address versi 4 menggunakan 32 bit angka biner yang dipisahkan dengan titik, antara 00000000. 00000000. 00000000. 00000000 sampai 11111111. 11111111. 11111111. 11111111 pasti ada protes ko bentuknya gitu padahal lebih simple deh, tenang itu bentuk yang dipahami oleh komputer, kalau untuk manusia dipermudah dalam bentuk decimal jadi 0.0.0.0 sampe 255.255.255.255 atau ada 2 pangkat 32 kombinasi sekitar lebih dari 4 milyar kombinasi IP address, walaupun tidak semua dipakai, contohnya 127.0.0.1 itu adalah IP address untuk loopback atau membaca ke komputer sendiri.
Nah karena kemungkinan kombinasinya akan habis terpakai ada konsep IP address versi 6 terdiri dari 128 bit angka biner atau 8 kelompok angka yang dipisahkan dengan titik dua (:). Sudah cukup ah teori IP address langsung praktek aja.
Bagaimana untuk mengetahui IP address komputer kita?? Gampang langsung aja deh masuk ke command prompt ( start->All Programs->accessories->command prompt). Setelah keluar jendelanya ketik ipconfig tekan enter. Kalau Ethernet card anda terkoneksi dengan jaringan komputer maka akan muncul angkanya, contoh output di komputer saya:

C:\Documents and Settings\user>ipconfig

Windows IP Configuration


Ethernet adapter Local Area Connection:

Connection-specific DNS Suffix . :
IP Address. . . . . . . . . . . . : 192.168.21.206
Subnet Mask . . . . . . . . . . . : 255.255.240.0
Default Gateway . . . . . . . . . : 192.168.16.3

Berarti IP address saya adalah 192.168.21.206. Saya menggunakan contoh komputer kantor yang terhubung dengan jaringan LAN kantor. Lalu apakah jika saya koneksi ke internet IP ini yang saya gunakan?? Tentu tidak, komputer itu memiliki 2 IP address 1 adalah IP private yaitu IP address yang saya gunakan di LAN dan satu lagi adalah IP public yaitu adalah IP yang didapat dari ISP (Internet Service Provider) untuk koneksi ke internet. Untuk mengetahui IP addres public anda, anda bisa buka halaman http://www.ip-adress.com/ maka alamat IP address public anda pun akan muncul (jika anda sudah koneksi ke internet melalui ISP). Jadi komputer di kantor atau warnet itu biasanya saling terkoneksi LAN, untuk koneksi internetnya melalui router (bisa berbentuk router hardware atau komputer server) yang terkoneksi ke ISP, lalu di share ke semua komputer.
Jadi urutannya komputer klien/anda dan yang lain->router/server->modem/kable/satelit->ISP->internet (Lihat gambar di kiri atas). Kalau anda di rumah tanpa ada LAN maka urutannya komputer anda-> modem/kable/satelit->ISP->internet. Jadi kalau komputer anda ada di LAN IP address private anda dan teman2 lain dalam satu jaringan beda tetapi IP public kemungkinan sama, kecuali koneksi ke internet lebih dari 1.
Panjang banget ya ngebahas IP address, bingung terlalu banyak bahan. IP address ini akan saya tutup dengan bagaimana cara tahu IP address seseorang/komputer orang. Kalau dalam satu jaringan LAN anda tinggal ping aja nama komputernya. Dari command prompt ketik ping namakomputer. Contoh output:

C:\Documents and Settings\user>ping kompie

Pinging kompie [192.168.20.25] with 32 bytes of data:

Reply from 192.168.20.25: bytes=32 time<1ms TTL=64
Reply from 192.168.20.25: bytes=32 time<1ms TTL=64
Reply from 192.168.20.25: bytes=32 time<1ms TTL=64
Reply from 192.168.20.25: bytes=32 time<1ms TTL=64

Ping statistics for 192.168.20.25:
Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms
Di contoh ini saya nge-ping komputer namanya kompie dan IP addressnya adalah 192.168.20.25. Lalu bagaimana dengan website? Website pada dasarnya juga komputer, yaitu file2/aplikasi website akan disimpan di server nah server itu punya IP address jadi kalau kita ping akan ketauan deh IP address server tempat menyimpannya. Contoh saya ping kompas.com sama persis kaya ping di atas, outputnya:

C:\Documents and Settings\user>ping kompas.com

Pinging kompas.com [202.146.4.100] with 32 bytes of data:

Request timed out.
Request timed out.
Request timed out.
Request timed out.

Ping statistics for 202.146.4.100:
Packets: Sent = 4, Received = 0, Lost = 4 (100% loss),
Terlihat IP address kompas.com adalah 202.146.4.100. Jika anda tahu IP address tertentu dan ingin tahu itu address milik siapa maka anda cukup pergi ke http://whois.domaintools.com/ anda tinggal masukkan IP address di sana dan akan keluar informasi pemiliknya. Bagaimana kalau misalkan kita chatting dengan seseorang lalu kita ingin tahu dia ada di mana? Huehue kalo ini agak sedikit sulit men, sebetulnya tinggal lacak aja IP addressnya, terus liat deh IP address itu punya siapa.
Masalahnya melajak IP addressnya bukanlah hal yang mudah, tapi tidak mustahil. Begini ceritanya ketika anda berhubungan dengan komputer/internet maka komputer anda akan mencatat hubungan tersebut. Untuk melihatnya cukup ketikan netstat –n pada command prompt, berikut contoh outputnya:

C:\Documents and Settings\user>netstat -n

Active Connections

Proto Local Address Foreign Address State
TCP 127.0.0.1:1088 209.85.132.83:80 ESTABLISHED

Dari output di atas saya melakukan komunikasi dengan IP address 209.85.132.83 yang setelah saya lihat di http://whois.domaintools.com/ itu adalah milik google, hal ini karena saya sedang buka google.
Nah jika anda sedang chatting hal ini juga akan terjadi tapi ada tapinya nih yang tercatat di netstat adalah server tempat anda chatting, misal server IRC, server YM, server Gtalk, dsb. Bagaimana supaya yang tercatat langsung alamat teman chatting? kata S’to salah satu pengarang di jasakom transferlah file ke teman chatting atau masuklah ke private chat room, maka koneksi akan langsung ke IP teman chatting tanpa melalui server chatting.
Setelah dapet IP address teman chatting anda masukkan ke website tadi lalu anda akan mendapatkan lokasi dari ISP teman chatting anda, ya pencarian anda hanya bisa sampai sini, kalau anda ingin tahu rumah teman chatting anda, anda perlu usaha lebih, pergilah ke kantor ISPnya lalu memohon2 siapa yang make IP address itu, pada jam chatting anda, siapa yang make? Please... Hal serupa lah yang dilakukan oleh Pak Polisi untuk menangkap penyebar video ariel + luna + cut tari (semua katanya cuma mirip doang hehehe) polisi kerjasama dengan Telkom + ISP penyedia IP address yang dipakai, jadi walaupun di warnet ketauan tuh alamat warnet, diinterogasilah pemilik warnet, gimana kalau HSDPA GSM? Ketauan lah BTS mana anda dapat sinyal, dicari deh radius berapa meter rumah anda.



Rabu, 09 Oktober 2013

INTERNET PROTOCOL VERSION 4



Sejarah TCP/IP
Internet Protocol dikembangkan pertama kali oleh Defense Advanced Research Projects Agency ( DARPA) pada tahun 1970 sebagai awal dari usaha untuk mengembangkan protokol yang dapat melakukan interkoneksi berbagai jaringan komputer yang terpisah, yang masing-masing jaringan tersebut menggunakan teknologi yang berbeda. Protokol utama yang dihasilkan proyek ini adalah Internet Protocol (IP). Riset yang sama dikembangkan pula yaitu beberapa protokol level tinggi yang didesain dapat bekerja  dengan IP. Yang paling penting dari proyek tersebut adalah Transmission Control Protocol (TCP), dan semua grup protocol diganti dengan TCP/IP suite.
Pertamakali TCP/IP diterapkan di ARPANET, dan mulai berkembang  setelah Universitas California di Berkeley mulai menggunakan TCP/IP dengan sistem operasi  UNIX.  Selain Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) ini yang mengembangkan Internet Protocol, yang juga mengembangkan TCP/IP adalah Department of defense (DOD).
TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite).

Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi.
Istilah-istilah didalam Internet Protocol
Ada beberapa istilah yang sering ditemukan didalam pembicaraan mengenai TCP/IP, yaitu diantaranya :
·        Host atau end-system, Seorang pelanggan pada layanan jaringan komunikasi. Host biasanya berupa individual workstation atau personal computers (PC) dimana tugas dari Host ini biasanya adalah menjalankan applikasi dan program software server yang berfungsi sebagai user dan pelaksana pelayanan jaringan komunikasi.
·        Internet, yaitu merupakan suatu kumpulan dari jaringan (network of networks) yang menyeluruh dan menggunakan protokol TCP/IP untuk berhubungan seperti virtual networks.
·        Node, adalah istilah yang diterapkan untuk router dan host.protocol, yaitu merupakan sebuah prosedur standar atau aturan untuk pendefinisian dan pengaturan transmisi data antara komputer-komputer.
·        Router, adalah suatu devais yang digunakan sebagai penghubung antara dua network atau lebih.  Router berbeda dengan host karena router bisanya bukan berupa tujuan atau data traffic. Routing dari datagram IP biasanya telah dilakukan dengan software. Jadi fungsi routing dapat dilakukan oleh host yang mempunyai dua networks connection atau lebih.
     

Overview TCP/IP
Sebagaimana yang telah dikemukakan di atas, TCP/IP juga dikembangkan oleh Department of Defense (DOD). DOD telah melakukan proyek penelitian untuk menghubungkan beberapa jaringan yang  didesain oleh berbagai vendor untuk menjadi sebuah networks of networks (Internet). Pada awalnya hal ini berhasil karena hanya menyediakan pelayanan dasar seperti file transfer, electronic mail, remote logon.  Beberapa komputer dalam sebuah departemen dapat menggunakan TCP/IP (bersamaan dengan protokol lain) dalam suatu  LAN tunggal. Komponen IP menyediakan routing dari departmen ke network enterprise, kemudian ke jaringan regional  dan akhirnya ke global internet.
 Hal ini dapat menjadikan jaringan komunikasi dapat  rusak, sehingga untuk mengatasinya maka kemudian DOD mendesain TCP/IP yang dapat memperbaiki dengan otomatis apabila ada node atau saluran telepon yang gagal.  Hasil rancangan ini memungkinkan untuk membangun jaringan yang sangat besar  dengan pengaturan pusat yang sedikit. Karena adanya perbaikan otomatis maka masalah dalam jaringan  tidak  diperiksa dan tak diperbaiki untuk waktu yang lama.
Seperti halnya protokol komunikasi yang lain, maka  TCP/IP pun mempunyai beberapa layer, layer-layer itu adalah :
  • IP (internet protocol) yang berperan dalam pentransmisian paket data dari node ke node. IP mendahului setiap paket  data berdasarkan  4 byte (untuk versi IPv4) alamat tujuan (nomor IP). Internet authorities menciptakan range angka untuk organisasi yang berbeda. Organisasi menciptakan grup dengan nomornya  untuk departemen. IP bekerja pada  mesin gateaway yang memindahkan data dari departemen ke organisasi kemudian ke region dan kemudian ke seluruh dunia.
  • TCP (transmission transfer protocol) berperan didalam memperbaiki pengiriman data yang benar dari suatu klien ke server. Data dapat hilang di tengah-tengah jaringan. TCP dapat mendeteksi error atau data yang hilang dan kemudian  melakukan transmisi ulang sampai data diterima dengan benar dan lengkap.
  • Sockets yaitu merupakan nama yang diberikan kepada subrutin paket yang menyediakan akses ke TCP/IP pada kebanyakan sistem.