Kamis, 10 Oktober 2013

Subnet Mask



               Subnet mask adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar.
RFC 950 mendefinisikan penggunaan sebuah subnet mask yang disebut juga sebagai sebuah address mask sebagai sebuah nilai 32-bit yang digunakan untuk membedakan network identifier dari host identifier di dalam sebuah alamat IP. Bit-bit subnet mask yang didefinisikan, adalah sebagai berikut:
1.Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh network identifier diset ke nilai 1.
    2.Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh host identifier diset ke nilai 0.
            Setiap host di dalam sebuah jaringan yang menggunakan TCP/IP membutuhkan sebuah subnet mask meskipun berada di dalam sebuah jaringan dengan satu segmen saja. Entah itu subnet mask default (yang digunakan ketika memakai network identifier berbasis kelas) ataupun subnet mask yang dikustomisasi (yang digunakan ketika membuat sebuah subnet atau supernet) harus dikonfigurasikan di dalam setiap node TCP/IP.

Untuk mengkonversi angka biner subnet mask menjadi bentuk dotted decimal, lakukan langkah-langkah berikut :
        1.  Pecah-pecahlah bit-bit subnet mask menjadi bentuk 4 buat octet (8-bit):          11111111.11111111.11110000.00000000
       2.Tuliskan desimal 255 intuk setiap octet yang semua bit-nya bernilai 1, tuliskan angka 0 untuk setiap octet yang semua bit-nya bernilai 0.
        3. Konversikan octet yang bit-bitnya campuran 0 dan 1
Tulisakan ulang dalam bentuk dotted decimal 255.255.240.0
Beberapa alasan membangun subnetting ialah sebagai berikut:
      1. Mereduksi Tarif Jaringan Alasan dasar menggunakan subnetting yaitu untuk mereduksi ukuran  broadcast domain. Broadcast secara berkesinambungan dikirim ke semua hoat yang ada di jaringan dan sub jaringan. Saat tarfik broadcast mulai mengasumsi langkah subnetting untuk mereduksi ukuran broadcast domain tersebut.
     2. Mengoptimasi Performansi Jaringan  sebagai hasil dari reduksi jaringan, maka otomatis akan diperoleh permormansi jaringan lebih baik.
       3. Memudahkan manajemen dengan membagi-bagi jaringan diharapkan akan memudahkan administrator dalam mengatur jaringan terutama untuk keperluan identifikasi.
       4. Mengefektifkan jaringan yang dibatasi area geografis yang luas sebuah jaringan tunggal dan besar yang dibatasi oleh area geografis yang luas dapat menimbulkan berbagai masalah, terutama dari sisi kecepatan. Dengan mengkoneksikan multi jaringan yang lebih kecil maka diharapkan dapat membuat sistem lebih efisien.



           Hal pertama yang harus diketahui untuk melakukan subnetting adalah mengingat nilai dari bit-bit Subner Mask. Nilsi ini yang akan dijadikan panduan untuk proses subnetting. Berikut adalah tabel bit-bit Subnet Mask
Tabel 1. Bit bit Subnet Mask
Ket: Bit 1 pada subnet mask berarti mengaktifkan masking (on), sedangkan bit 0 tidak aktif (off). Bit-bit dari IP Address yang “ditutupi” oleh bit-bit subnet mask yang aktif dan bersesuaian akan diinterpretasikan sebagai bit network
Dengan demikian, kemungkinan-kemungkinan subnet yang tersedia sebagai berikut:
Tabel 2. Nilai-nilai subnet mask yang mungkin untuk subnetting
MISALKAN :
IP address : 192.168.0.150/27
Subnet mask dalam desimal : 255.255.255.0
Subnet mask dalam biner : 11111111.11111111.11111111.00000000
Menentukan jumlah host persubnet rumus yang digunakan yaitu 2h-2, dimana nilai h didapatkan dari 32 bit – (bit yang ditentukan). Seperti perhitungan bit dibawah ini, bit yang ditentukan yaitu 27, jadi
11111111.11111111.11111111.11111111 (32 bit)
11111111.11111111.11111111.11100000 (27 bit) –
00000000.00000000.00000000.000111111(5 bit)
Untuk jumlah host persubnet jadi 25 – 2 = 30 host persubnet
Jadi host yang diperlukan persubnet yaitu 30 host. Untuk menentukan IP network, IP host mana persubnet dan IP broadcast, bisa terlihat pada tabel di
Dari penjelasan perhitungan di atas dapat disimpulkan untuk IP 192.168.0.150/27 :
Subnet ke-       : 4
IP Network     : 192.168.0.128
IP Host Awal  : 192.168.0.129
IP Host Akhir : 192.168.0.158
IP Broadcast   : 192.168.0.159
Jadi IP  network ny adalah 192.168.0.131, IP broadcast = 192.168.0.163,IP host dimulai dari 192.168.0.132 – 192.168.0.162. jadi memiliki subnet 192.168.0.150 termasuk ke dalam Subnet 5.
Pada settingan network konfigurasi di komputer terlihat tiga parameter yaitu ip address, subnet mask dan default gateway. Saat mengisi IP address address secara statik maupun DHCP tiga parameter ini selalu tertera, IP address dan subnet mask adalah dua parameter yang wajib diisi. Ketiga parameter ini berlaku pada semua jenis OS yang menggunakan protocol TCP/IP, bagi yang menggunakan protocol non TCP/IP kondisinya berbeda. Baiklah, saya tidak sedang ingin membahas protocol non TCP/IP, tapi akan membahas tentang peran dan fungsi dari salah satu parameter dalam TCP/IP system, yaitu subnet mask.
Subnet mask adalah bagian dari Internet Protocol atau IP, IP yang notabene adalah protocol dari network layer. Kehadiran dan peran subnet mask terhadap konfigurasi IP address bukan sekedar aksesoris pelengkap tapi perannya sangatlah vital, ada empat peran dan fungsi utama dari subnet mask.


Berikut ini adalah bahasan tentang peran dan fungsi dari subnet mask.

1.    Menentukan Network ID dari sebuah alamat IP.
Network ID atau network address digunakan dalam computer networking  untuk mengidentifikasi segmen dari sebuah jaringan LAN. Komputer-komputer bisa berkomunikasi dengan menggunakan IP address jika network ID nya sama. Jika network IDnya berbeda maka berarti segmentnya berbeda juga maka untuk bisa berkomunikasi dibutuhkan alat yang namanya router.

Sebuah IP address  172.16.10.1 dengan subnet mask  255.255.0.0 memiliki network id 172.16.0.0.
Bandingkan dengan IP address 172.16.10.2, subnet mask 255.255.255.0, berapa network ID-nya ? Perhatikan subnet mask-nya berbeda dengan IP 172.16.10.1. Subnet mask yang beda membuat Network IDnya berbeda juga, jadi untuk ip 172.16.10.2 Network ID nya  adalah 172.16.10.0. Karena berbeda network ID maka kedua IP tersebut tidak bisa saling terkoneksi tanpa perantaraan sebuah router.

Dari mana hitung-hitungannya network ID? Silahkan pelajari tentang subnetting.

2.    Menentukan broadcast ID atau broadcast network dari sebuah alamat IP.
Broadcast network adalah sebuah  IP address yang fungsinya untuk mengirimkan packet data ke semua alamat IP dalam satu segment yang sama. Sebuah IP address  172.16.10.1 dengan subnet mask  255.255.0.0 memiliki broadcast ID  172.16.255.255.
Bandingkan dengan IP address 172.16.10.2, subnet mask 255.255.255.0. Perhatikan subnet mask-nya berbeda dengan IP 172.16.10.1, IP address 172.16.10.2 memiliki broadcast ID  172.16.10.255.
.Subnet mask yang beda membuat broadcast IDnya  berbeda juga.

3.    Menentukan segment sebuah alamat IP dengan alamat IP yang lain.
Seperti pada point 1, dengan mengetahui Network ID atau network address maka segment dari IP address bisa diketahui.

4.    Menentukan berapa jumlah alamat IP yang boleh dipakai dalam sebuah segment LAN.
Subnet mask berfungsi untuk menentukan jumlah IP address yang boleh dipakai atau tersedia dalam satu segment IP. IP address 192.168.1.1, dengan subnet mask 255.255.255.0 berarti jumlah IP address yang boleh dipakai adalah sebanyak 254 IP address. Sedangkan segment IP address 192.168.1.1 dengan subnet mask 255.255.255.128 berarti IP address yang tersedia adalah sebanyak 126 IP address.

Cara Menghitung subnet Mask
Subnet mask adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar.
RFC 950 mendefinisikan penggunaan sebuah subnet mask yang disebut juga sebagai sebuah address mask sebagai sebuah nilai 32-bit yang digunakan untuk membedakan network identifier dari host identifier di dalam sebuah alamat IP. Bit-bit subnet mask yang didefinisikan, adalah sebagai berikut:
•    Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh network identifier diset ke nilai 1.
•    Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh host identifier diset ke nilai 0.
Setiap host di dalam sebuah jaringan yang menggunakan TCP/IP membutuhkan sebuah subnet mask meskipun berada di dalam sebuah jaringan dengan satu segmen saja. Entah itu subnet mask default (yang digunakan ketika memakai network identifier berbasis kelas) ataupun subnet mask yang dikustomisasi (yang digunakan ketika membuat sebuah subnet atau supernet) harus dikonfigurasikan di dalam setiap node TCP/IP.
Misalkan anda memiliki IP adress 192.168.10.0 dan Subnet mask 255.255.255.128
Ubah angka 128 ke bilangan biner dengan cara sebagai berikut
128 : 2 = 64 sisa 0
64  : 2 = 32 sisa 0
32  : 2 = 16 sisa 0
16  : 2 =  8 sisa 0
8   : 2 =  4 sisa 0
4   : 2 =  2 sisa 0
2   : 2 =  1 Sisa 0
Hasil akhir 1 tidak dapat dibagi menjadi 1
hasil bilangan binernya adalah 10000000
Banyaknya subnet yang tersedia dari rumus 2^x
X adalah jumlah dari angka 1, karena berdasarkan angka binner yang ada jumlah 1=1
maka 2^1 = 2 maka jumlah subnet maksnya adalah 2
Nah sekarang kita harus tau bila tersedia hanya 2 subnet maks maka kita harus mencari berapa subnet maks tersebut?
Dari Subnet maks yang terbesar adalah 256 maka dihasilkan 256 – 128 = 128.
Maka subnet masknya adalah 0 dan 128
Contoh lain, bila ditetapkan subnet masknya 255.255.255.192
Jumlah subnet maks dapt dihitung
192 : 2 = 96 sisa 0
96  : 2 = 48 sisa 0
48  : 2 = 24 sisa 0
24  : 2 = 12 sisa 0
12  : 2 =  6 sisa 0
6    : 2 =  3 sisa 0
3    : 2 =  1 sisa 1
maka bilangan binnernya adalah 11000000
karena angka 1 ada 2 maka 2^2 = 4
Dan subnet yang dapat digunakan adalah 256 – 192 = 64, maka Subnetnya adalah 0, 64, 128, 192 artinya subnetnya adalah
255.255.255.0
255.255.255.64
255.255.255.128
255.255.255.192
Jumlah Host per Subnet = 2^y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 2^6 – 2 = 62 host
Contoh Soal Perhitungan Subnetting
Soal –soal perhitungan subnetting biasanya berkisar di empat masalah yaitu: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet dan Alamat Host-Broadcast.

Contoh Soal:
Subnetting apa yang terjadi pada IP Address kelas C 192.168.1.0/27?

Jawab:
Subnet mask dari 192.168.1.0/27 adalah 11111111.1111111.11111111.11100000  atau 255.255.255.224, maka:
1.    Jumlah Subnet,

Jumlah subnet dapat dicari dengan 2 pangkat x, dimana x adalah banyaknya angka 1 pada oktet 4, dalam perhitungan subnet mask diatas ada 3, sehingga Jumlah subnet mask adalah 2 pangkat 3 sama dengan 8 buah subnet
2.    Jumlah Host,

Jumlah host pada tiap subnet dapat dicari dengan 2 pangkat y, dimana y adalah banyaknya angka 0 pada oktet 4, dalam perhitungan diatas ada 5, sehingga Jumlah Host tiap subnetnya adalah 2 pangkat 5 sama dengan 30 host tiap subnet.
3.    Blok Subnet,
Untuk mencari dapat dicari dengan dengan cara 256-224 (dimana 224 adalah nilai oktet 4) sama dengan 32. Untuk mencari subnet yang lain hasil ini dikali 2=64, dikali 3=96, dikali 4=128, dikali 5=160, dikali 6=192, dikali 7=224 dikali 8=256. Sehingga blok subnet yang valid adalah 0 (pasti ada), 32,64,96,128,160,192, dan 224.
Memang saya tidak membahas tentang subnetting namun keterkaitannya begitu besar dengan subnet mask. Fungsi sebuah ip address tidak bisa dinyatakan tanpa subnet mask. Karena dengan subnet mask informasi seperti segment IP, jumlah host tiap segment dan broadcast ID, bisa diketahui.

1 komentar:

narayanavaclavik mengatakan...

Slots & Casinos - Casino Roll
Slots. Slots is a new 온라인 바카라 사이트 trend in the gambling world. winwinbet With more than a decade of experience, Slots Casino has 강원 랜드 여자 앵벌이 become 토토 사이트 추천 one of the best casinos to play 유로 스타 사이트

Posting Komentar